Saatnya Milenial Memimpin Warga RW 018 Kel. Tugu Utara, Koja Jakut.

Jakarta, AngkatanMerdeka.com-

Kelurahan Tugu Utara jadi trending topic di Media Sosial (Medsos) tentang pemilihan Ketua RW dengan balon terbanyak yaitu, Pemilihan Ketua RW 017 yang diikuti 20 Bakal Calon (Balon). Hal ini merupakan pertama kali dalam sejarah pemilihan balon Ketua RW terbanyak diwilayah DKI Jakarta.  

Ternyata Kelurahan Tugu Utara memiliki ragam yang unik tentang Pemilihan Ketua RW. Pemilihan Ketua Rw 018 Kelurahan Tugu Utara yang diikuti tiga balon yakni nomor urut 1. Hery Febrianto (32), 2. Kusmin Riyadi (58) dan 3. Toni Supriyadi (51), Kamis, 24-03-2022.

Pemilihan Ketua Rw ini juga termasuk unik karena yang usia muda menggeser 2 balon yang usia jauh diatasnya dan belum pernah menjadi ketua Rt, sementara rivalnya Toni Supriyadi sekarang masih sebagai Ketua Rt 05/18- 5  priode, sementara Kusmin Riyadi adalah incunbent dan sebelumnya pernah sebagai LMK 18 Tugu Utara.

Dalam pelaksanaan pemilihan cukup menegangkan bagi para kandidat karena jumlah pemilih 56 suara, persaingan cukup ketat setelah perhitungan suara. No urut 1 memperoleh 18 suara, No 2. 13 suara dan no 3. 15 suara, sementara 10 suara tidak sah karena lembaran kertas suara terdapat 2 lubang, dan menurut ketua Panitia Pemilihan Bakal Calon (PPBC) RW 18,Kel. Tugu Utara Widiyanto didampingi Momon yang mewakili Lurah bahwa, surat suara bolong lebih dari satu dinyatakan batal.

Kemenangan Hery Febriyanto mengungguli kedua rivalnya yang visi misinya akan merangkul dan menyatukan semua agama serta melanjutkan program pendahulunya yang belum selesai.

Ketika Akmer menghubungi Lurah Tugu Utara Handayani melalui Hp, tentang keunggulan seorang milenial atas dua rivalnya yang sudah berpengalaman dalam hal kepengurusan Rt, Rw,”siapapun yang dipercaya dan dipilih oleh warga masyarakat, serta telah memenuhi persyaratan dan sesuai peraturan Gubernur tidak ada masalah,”ucap Handayani.

Acara pesta demokrasi warga Rw 018 Tugu Utara berjalan lancar, tanpa ada gesekan negatif dari masing-masing pendukung, yang menang tidak merasa bangga dan besar hati, yang kalah menerima dengan iklas karena itu adalah pilihan dan hak warga, saling bersalaman, ketiganya saling menerima putusan hasil demokrasi.  (Dhh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *