Kisruh! Sengketa Karang Taruna Gak Ada Solusi, Lurah Papanggo Jakarta Utara Kepusingan

Jakarta, AngkatanMerdeka.com –

Lurah Papanggo, Tomi Haryono mengungkapkan merasa kepusingan menangani kelakuan warga Papanggo. Hal ini berdasarkan Somasi yang dilayangkan calon ketua Karang Taruna Papanggo, Mohamad Farid yang berujung kisruh.

“Ya pusing di Papanggo ini, cuman namanya sudah tugas,” kata Tomi kepada wartawan, Senin (3/1/2022).

Selain itu, Lurah Papanggo dituding oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Karang Taruna Kota Jakarta Utara, Haris bahwa telah menyalahgunakan profesi jabatannya untuk mengobrak-abrik jabatan Ketua Karang Taruna yang saat ini dimenangkan oleh Maman Syafaat.

“Lurah Papanggo terlihat mengintervensi Ketua Karang Taruna terpilih, Maman Syafaat,” kata Haris kepada Wartawan, Senin (3/1/2022).

Namun, hal itu ditampik oleh dirinya. “Itu hanya pandangan masyarakat, saya hanya ingin menyelesaikan persoalan mereka saja,” terang Tomi saat ditemui di kantornya sore tadi.

Selain itu, Haris juga menilai sikap Lurah yang tidak wajar dengan meneruskan laporan ketidak terimaan calon yang kalah ke Provinsi DKI Jakarta.

“Harusnya lurah bisa menengahkan, bukannya malah meneruskan ke DKI dan malah membuat semakin kisruh,” ketus Haris.

Namun, hal itu dibantah lagi oleh Lurah Papanggo Tomi. “Terkait surat yang saya kirimkan ke Pengurus Karang Taruna Provinsi DKI hanya semata-mata minta bantuan agar bisa ikut memusyawarahkan hal tersebut,” ungkap Lurah.

Padahal, menurut Haris, surat yang dilayangkan oleh Calon yang kalah Mohamad Farid itu cacat Hukum. “Somasinya cacat hukum, dari awal dia mengikuti semua prosesnya kok. Bahkan dia menerima kalau si Maman yang menang. Lah, kok pas sudah selesai melayangkan Somasi,” ketus Haris.

Hal ini dibenarkan oleh Lurah Tomi, calon yang kalah memang sudah mengikuti prosesnya sejak awal yang akhirnya akibat laporan tersebut dirinya merasa kepusingan.

“Ya percuma juga, sudah lakukan mediasi pada tanggal 28 Desember 2021 tetap saja gak ada solusi,” sambung Lurah.

Dari kejadian ini, Lurah berharap baik dari Calon yang kalah ataupun Terpilih bisa legowo. “Kalau terus-terusan gak ada solusi saya berharap yang kalah bisa menerima kekalahan dan yang menang tidak besar kepala agar tidak bertambah kisruh lagi,” tandasnya.  (Ars)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *