Kinerja Kasudin SDA Jakarta Utara Ahmad Saiful, Bak Siluman”

JAKARTA, AngkatanMerdeka.com–
Kinerja Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Adm Jakarta Utara, Ahmad Saiful dinilai seperti siluman.
Bukan tanpa dasar. Pasalnya, Ahmad Saiful, pejabat di komplek kantor pemerintah kota Jakarta Utara menjadi orang yang paling sulit ditemui.
Bukan hanya dikantornya di lantai dua Blok S Komplek Kantor Walikota Jakarta Utara di Jl. Yos Sudarso No. 27 – 28, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dia juga sulit ditemui diagenda rapat resmi kantor walikota, apa lagi dilapangan.
Kinerja Ahmad Saiful diduga tidak ingin diketahui publik. Dilapangan dan di rapat-rapat kantor di lingkup walikota biasanya hanya diwakili bawahan setingkat kepala seksi dan staf biasa.
Ahmad Saiful, tergolong orang yang sangat jauh dari nilai – nilai etika dinas, moral, integritas dan transparan. Dia hanya mau ditemui dengan rekanan dan orang tertentu yang menguntungkan baik materi dan karir dinasnya.
Pekerja media jangan harap mudah menemui orang nomor satu di Sudin SDA ini, dan dia orang nomor satu yang paling bertanggujawab atas pekerjaan lapangan. Tapi dia mempunya sikap yang jauh dari nilai etika kedinasan.
Situs berita ini sempat bermaksud wawancara atau konfirmasi kegiatan pekerjaan pembangunan saluran penghubung disejumlah tempat di Jakarta Utara, sudah mengisi buku tamu sesuai SOP yang diterapkan dikantornya.
Media online lain sempat pula melayangkan surat resmi pada Kasudin SDA Ahmad Saiful, belum lama ini, responya tidak dijawab. Saiful dinilai keberadaanya ada tapi tidak ada, seperti noda hitam ditengah aktivitas kedinasan di komplek Kantor Walikota Kota Jakarta Utara.
Subtansi yang dapat dilaporkan publik, situs media ini, menyoroti kegiatan pembangunan saluran uditc di Jalan Bugis Raya, lingkungan RW 01, Kelurahan Kebon Bawang. Fokus terdampak dalam pekerjaan itu sejumlah pohon berusia puluhan tahun ditebang habis hingga akar pohon dicongkel, diangkut.
Ahmad Saiful diduga melakukan. penebangan pohon berukuran cukup besar 30 cm – 50 cm, dilokasi tersebut, jenis pohon antaranya bintaro, trambesi, dan akasia. Dia menggunakan tangan orang lain untuk memuluskan proyeknya meski diduga melanggar perunjuk perda dan pergub DKI Jakarta berlaku.
Proyek beton saluran mampu mengalahkan keberadaan lingkungan hidup (pohon). Dipastikan Jakarta Utara makin menyusut volume jalur hijau dan atau ruang terbuka hijau (RTH).
Kasudin Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Utara, Ahmad Saiful, masih terus bersembunyi, kinerjanya bak siluman, tiba-tiba sejumlah pohon lenyap dari ruang publik. Tidak bertanggungjawab? (Saimin)
