UNBOR Dorong Penguatan Sistim Digital Untuk Mendukung Ekonomi Kreatif Yang Berkelanjutan
Prof. Bambang : Kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, dan pengembang teknologi digital diharapkan mampu mewujudkan target ekosistem digital di Indonesia.

JAKARTA , AngkatanMerdeka.com
Seminar Nasional (Semnas) yang ber themakan “ Penguatan sistem digital untuk mendukung Ekonomi kreatif yang berkelanjutan ” diselenggarakan oleh Universitas Borobudur (Unbor), dengan Pembicara Utama, Keynote speaker Rektor Universitas Borobudur Prof. Ir. Bambang Bernanthos, Msc. Seminar yang diselenggarakan secara hybrid yang diikuti baik secara langsung di auditoriun Unbor lantai 8, maupun melalui zoom Meeting baik dari kalangan Mahasiswa, Dosen, Alumni maupun peserta lain di luar Kampus Unbor, 29/7/2023
Menurut Prof. Bambang bahwa, Seminar Nasional Unbor ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan sejak tahun 2018, namun sempat terhenti karena pandemi covid melanda dunia pada tahun 2019-2020, Kini Unbor kembali mengaktifkan program semnas yang terhenti di tahun 2020.
“Alhamdulillah, puji syukur, seminar nasional ini secara rutin dapat terselenggara dengan baik. Hari ini, Sabtu (29/07/23) merupakan penyelenggaraan seminar nasional yang ke-4 di tahun 2023.

Salah satu tujuan penyelenggaraan seminar nasional adalah untuk mendorong peningkatan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi, terutama peningkatan kinerja dosen di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat di kalangan perguruan tinggi pada umumnya, dan UNBOR pada khususnya,” jelas Prof. Ir. Bambang Bernanthos, M.Sc. dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Prof. Bambang menjelaskan,” pengaruh digitalisasi yang juga berdampak pada transaksi usaha ekonomi, sehingga para pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) perlu beradaptasi dan menyesuaikan diri dalam bertransaksi usaha.
“Kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, dan pengembang teknologi digital diharapkan mampu mewujudkan target ekosistem digital di Indonesia, sehingga dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi nasional, khususnya di sektor ekonomi kreatif. Dengan adanya sistem digital ini, saya rasa semua jadi tidak terbatas ruang, waktu dan jarak guna mendukung ekonomi kreatif terus tumbuh secara berkelanjutan,” pungkas Prof. Bambang.
Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Herry Wira Wibawa, M.M. menuturkan bahwa UNBOR telah menerima sebanyak 105 tulisan dari kalangan Mahasiswa, Dosen, dan Alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
Diketahui, Seminar nasional UNBOR berkolaborasi dengan Universitas Mitra Indonesia, STIE Cirebon, IBM ASMI, Universitas Islam Syekh Yusuf, Institut Maritim, serta didukung oleh PT. Nuhasyfa dan Rajawali Press, terbagi atas 2 (dua) sesi.
Pada sesi pertama, dihadirkan Dr. Ir. Wahyu Widji P., S.Kom., M.M. (Ketua Prodi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer UNBOR) dan Dr. Ir. Kardiman, M.M. (Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian UNBOR) sebagai narasumber untuk memaparkan materi terkait dengan dipandu oleh Dr. H. M. Rozali, S.E., M.M. sebagai moderator.

Kemudian, para peserta akan mempresentasikan tulisannya secara daring melalui Zoom Meeting pada sesi kedua.
“Setelah dipresentasikan, kami akan mempublikasi tulisan para peserta dalam bentuk publikasi multidisiplin Borobudur. 14 tulisan terbaik, akan kami publikasikan di Sinta 2, 3, dan 4. Kami melihat bahwa ekonomi kreatif sangat dibutuhkan dan kami berharap agar mahasiswa, dosen, alumni, tidak malu ataupun ragu untuk menunjukkan karyanya,” pungkas Herry Wira.
Melalui kegiatan ini, Rektor UNBOR berharap dapat dihasilkan luaran yang baik dan bermanfaat langsung dalam meningkatkan kinerja dosen, terutama dalam penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai tujuan seminar.
Acara seminar dilaksanakan dengan Pembicara perdana, Dr. Ir. Wahyu Widji P., S.Kom., M.M. (Ketua Prodi Teknik Informatika UNBOR) menyampaikan paparannya dengan topik “Kerangka Kerja Penguatan Sistem Digital dalam Rangka Mendorong Perkembangan/Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Nasional”
“Berbicara mengenai sistem digital dan ekraf, maka tidak dapat terlepas dari konteks sejarah, di mana masa ke masa kehidupan masyarakat telah melahirkan perubahan-perubahan dalam industri yang kita kenal dengan istilah revolusi industri,” ujar Wahyu.
Setelah menjelaskan perjalanan konsep ekonomi kreatif nasional, Wahyu turut menggaris bawahi 6 (enam) aspek yang harus diperhatikan dalam penguatan sistem digital nasional, antara lain infrastruktur yang kuat, aksesibilitas teknologi, pendidikan & pelatihan, akses keuangan, lingkungan regulasi yang mendukung, serta kemitraan & kolaborasi.
“Ekosistem yang kuat akan memainkan peran kunci dalam transformasi digital di berbagai sekor. Namun demikian, perlu juga dipertimbangkan aspek keamanan, privasi, dan regulasi dalam ekosistem digital,” tegasnya.
Wahyu turut berpesan agar para hadirin mau masuk lebih dalam dan turut serta dalam proses pengembangan teknologi digital, mengingat teknologi digital merupakan basis daripada teknologi lainnya yang senantiasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Pemaparan disambung oleh Dr. Ir. Kardiman, M.M. dengan topik “Wood Pellet Inovation sebagai Komoditi Co-Firing dan Substitusi Batu Bara Mendukung Energi Ramah Lingkungan”
Terlebih dahulu, Kardiman memperkenalkan mengenai Co-Firing dan landasan hukumnya.
“Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah meratifikasi kesepakatan untuk memcegak pemanasan global dengan target penurunan gas rumah kaca 29% di tahun 2030, jadi penggunaan batu bara juga harus berkurang,” pungkas Kardiman.
Kardiman turut menyampaikan roadmap program co-firing biomassa pada PLTU PLN serta upaya pemerintah dan dukungan multisektor yang sudah dilakukan.
Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, hadir secara ofline, antara lain, Dekan Fakultar Hukum, Ibu Dr. Megawati, Dekan Fakultas Ekonomi Ibu Dr. Wahyu, Sekretaris dekan Ekonomi Ibu Dr. Yolanda, Dosen Fak Ekonomi Ibu Dr. Sumarni, dan petinggi-petinggi kampus Unbor lainnya. (ARG)
